RASA mual setelah makan dapat menjadi pertanda ada gangguan serius. Kondisi ini semakin dirasa mengkhawatirkan saat seseorang tengah berbadan dua.
Jika perut kerap terasa penuh atau begah setelah diasup makanan dengan porsi biasa, tentu akan terbesit tanya apakah kondisi itu berpengaruh terhadap janin dalam kandungan?
Untuk menjawab semua pertanyaan itu, dr Yandi Jayaprana, SpOG dari RSIA Budi Kemuliaan memberi ulasannya.
Biasanya perut terasa begah disebabkan produksi gas yang berlebihan di dalam sistem pencernaan. Proses pemecahan makanan yang tidak sempurna salah satunya akan menyebabkan produksi gas yang berlebihan, yang ditandai dengan seringnya bersendawa atau buang angin.
Gangguan di saluran cerna
Permasalahan rasa begah yang Ibu alami tersebut letaknya di saluran cerna. Saluran cerna ada dua, saluran cerna atas (mulai dari rongga mulut sampai dengan usus dua belas jari) dan saluran cerna bawah (mulai usus dua belas jari distal (bagian bawah) hingga anus).
Tapi, keluhan gangguan di saluran cerna juga bisa sangat beragam. Misalnya, gejala klinis gangguan saluran cerna atas antara lain: nyeri ulu hati, mual, muntah, kembung, cepat kenyang, sendawa, nafsu makan menurun hingga rasa tidak nyaman di ulu hati.
Sementara nyeri perut, kembung di sekitar pusat atau perut bawah, perut terasa membesar, buang angin berlebihan (10-20 kali per hari) atau kurang, diare dan sembelit merupakan gejala klinis gangguan saluran cerna bawah.
Jadi untuk memastikannya, jangan mengambil kesimpulan dan mengobatinya sendiri, melainkan harus melalui pemeriksaan dokter.
Begah memicu kontraksi?
Tak perlu terlalu cemas. Umumnya rasa begah itu tidak memicu kontraksi. Biasanya kontraksi dini terjadi karena disebabkan oleh:
- Idiopatik (tidak diketahui penyebabnya).
- Ketuban pecah dini (karena infeksi, trauma, rahim membesar karena kembar, dan lainnya).
- Penyakit pada ibu (infeksi, hipertensi, dan sebagainya).
- Kelainan atau anomali pada serviks (mulut rahim).
- Kelainan pada janin (makrosomia - anak yang sangat besar - , hidrosefalus, dan lainnya).
Solusi
Namun, jika dilihat dari keluhan Ibu pada gangguan saluran cerna, yang ditakutkan adalah intake (asupan) dan absorbsi zat gizi menjadi terganggu sehingga mengganggu pula tumbuh kembang janin.
Agar itu tidak terjadi, usahakan makan teratur (tiga kali sehari menu utama diselingi tiga kali snack di antara jam makan utama).
Juga, kurangi mengonsumsi makanan berlemak, hindari makanan yang membentuk gas seperti kol, brokoli, sawi, bawang bombay, atau durian.
Sebaiknya, jika Ibu merasa perut Ibu terlalu kencang dan ragu apakah itu kontraksi atau bukan, segeralah periksakan ke dokter kandungan. (Sumber: Mom&Kiddie)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments
Post a Comment