Cara Asyik Mengenalkan Warna

MENGENALKAN warna pada anak usia dua tahun, tak harus dengan cara atau metoda canggih seperti dalam ilmu kimia. Namun bisa dengan cara mudah, menggunakan benda yang ada di sekelilingnya.

Penasaran seperti apa caranya, baca saja ulasan dari Efnie Indrianie, M.Psi, berikut.

Kenapa usia dua tahun?

Saat usianya 0-1 tahun kemampuannya belum sebaik pada usia dua tahun yang lebih mengandalkan pendengaran. Sedangkan anak pada usia dua tahun fungsi-fungsi visualnya sedang berkembang.

Mulai usia dua tahun, kemampuan visualnya lebih baik, kemampuan mengakomodasikan mata sudah lebih baik sehingga bisa lebih fokus dan dapat melihat sesuatu dengan lebih jelas.

Maka pada usia dua tahun itulah, pengenalan dan pengetahuan warna perlu dilakukan. Sehingga, ketika usianya tiga tahun, anak tidak salah lagi jika menunjuk atau menyebut warna tersebut.

Walau memang, sudah banyak orangtua yang mengenalkan aneka warna sebelum usia si kecil dua tahun. Ini boleh dilakukan, namun pada usia sebelum menginjak dua tahun, daya pandang, ketajaman mata dan pengakomodasian mata masih belum terlalu optimal.

Pertumbuhan otak pesat

Mengacu pada tumbuh kembang anak, proses tumbuh kembang otak usia 0-10 tahun sangat pesat. Pada usia tersebut terjadi koneksi yang sangat optimal antarsaraf otak yang jumlahnya bisa mencapai 1.000 triliun.

Amazing ya Moms? Nah, momen berharga ini tentu sangat luar biasa dan tidak akan terulang lagi. Inilah sebabnya mengenalkan pelbagai warna kepada si kecil bisa menjadi sangat berguna sekaligus menyenangkan.

Mudah dan menyenangkan

Menggunakan fasilitas yang ada di sekeliling rumah Moms merupakan cara mudah dan menyenangkan memperkenalkan warna kepada si kecil. Misal:

• Biarkan si dua tahun memegang, mengalami, dan memanipulasi benda aneka warna. Misalnya saja, Moms bisa mengenalkan warna merah sambil membiarkannya memegang buah apel, atau benda berwarna merah lainnya.

• Moms juga bisa mengenalkan warna melalui pakaian yang ia kenakan. Dengan cara ini, batita tidak hanya bisa mengingat warna, tetapi juga bisa menghayati warna-warna dengan baik.

• Ajarkan si kecil bernyanyi lagu-lagu anak seperti Balonku Ada Lima, Pelangi, Lihat Kebunku, atau Kucingku Belang Tiga. Moms bisa sambil menunjukkan gambar-gambar yang sesuai dengan tema lagu, untuk lebih memudahkan anak mengingat.

Tip sukses mengenalkan warna

• Harus kontinu secara terus-menerus dilakukan setiap hari berkisar 15 hingga 20 menit. Hal ini untuk menyeimbangkan pengetahuan yang ia miliki dengan pertumbuhan saraf otaknya yang sedang maksimal.

• Untuk usia dua tahun kenalkan tiga warna dasar (merah, biru dan kuning) terlebih dulu. Karena, ketiga warna tersebut merupakan warna dasar dari warna yang lain. Setelah ia bisa mengenali tiga warna dasar tersebut, Moms boleh mengenalkan warna-warna yang lainnya.

• Untuk memperkenalkan aneka warna tersebut Moms bisa menggunakan apa pun yang ada di sekeliling rumah dan lingkungan. Misalnya mainannya yang berwarna biru, buah apel yang berwarna merah atau warna kuning pada jeruk/lemon. Jangan lupa tunjuk benda yang dimaksud atau saat ia memakan buah tersebut.

• Lafalkan warna dengan intonasi yang jelas sehingga anak akan tahu perbedaannya dengan lebih jelas. Agar lebih fun lakukan sambil bermain. Jika perlu perlihatkan ekspresi muka Moms ketika menyebutkan warna tersebut karena sebelumnya, dia belajar dari cara mendengar.

• Indra sentuhan juga bisa sekaligus Moms ajarkan. Dengan cara meraba kulit jeruk, lemon atau apel si kecil juga akan tahu visual dan teksturnya.

• Jika ia sulit untuk menghafal dan mengetahui warna tersebut, janganlah berputus asa. Moms dapat melakukan penambahan intensitas belajar sambil bermain seperti di atas dengan waktu yang sedikit lebih banyak.

Misal, kalau dulu satu kali sehari maka sekarang dua atau tiga kali sehari. Namun tetap harus fun dengan durasi hanya 15 sampai dengan 20 menit. Namun tetap jangan memaksakannya ya, Moms!

• Moms juga harus dapat melihat kemampuan si kecil lebih peka kepada indra pendengarannya atau indra penglihatannya. Karena jika Moms mengetahuinya maka akan lebih mudah mengajarkan si kecil untuk mengetahui aneka warna.

• Moms boleh-boleh saja mengenalkan warna dengan dua bahasa (misalnya bahasa Inggris dan Indonesia). Namun yang perlu diperhatikan, bahasa harus dapat dimengerti oleh anak, sehingga si kecil tahu persis bahwa dua bahasa tersebut berarti sama.

• Yang tak kalah penting, saat mengenalkan warna kepada si kecil, Moms harus sabar dan jangan putus asa.

Si kecil hafal warna, tanda cerdas?

Bila dikaitkan dengan sistem kerja otak, ternyata ada sistem kerja otak anak yang dominannya visual -ditandai dengan fungsi lobus oksivitalis yang sangat kuat- di mana ia peka terhadap warna, gambar dan semua yang sifatnya berhubungan dengan tatapan matanya.

Namun ada juga anak yang lebih dominan pada fungsi audionya (suara atau pendengaran) - ditandai dengan lobus temporaly. Gaya belajar yang ditentukan dari fungsi otak tersebut membuat setiap anak mempunyai kepekaan yang berbeda terhadap proses belajar.

Dengan demikian diharapkan Moms lebih mengetahui, bila si kecil lebih peka terhadap pendengaran maka pengenalan warna (secara visual) akan membutuhkan warna sedikit lebih banyak. Tapi jangan langsung mencap bahwa ia lebih lambat mengetahui warna berarti ia kurang cerdas ya Moms. (Sumber: Mom&Kiddie)

0 comments

Post a Comment