SAAT tengah merencanakan untuk meniti karier yang lebih baik, tiba-tiba Anda hamil. Haruskah berhenti saat kehamilan masih berusia muda?
Sebelum memutuskan pilihan, baiknya mengikuti saran dari Yuni Lasti Faulinda selaku Junior Partner dari Experd Consultant berikut.
Kehamilan sebaiknya memang tidak menghambat peningkatan dalam berkarier. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa kehamilan menimbulkan perubahan-perubahan yang berbeda dengan kondisi sehari-hari, baik fisik ataupun psikis.
Sehingga tentunya, akan menjadi tantangan tersendiri bila Anda ingin pindah bekerja dari perusahaan Anda saat ini.
Ceritakan apa adanya
Apabila Anda ingin coba mencari perusahaan baru, sebaiknya kondisi kehamilan ini Anda ceritakan apa adanya pada proses interview di perusahaan yang Anda lamar. Tidak ada gunanya Anda sembunyikan, karena tanda-tanda fisik tentunya akan terlihat.
Disamping itu, bukan hanya perusahaan baru yang perlu mengetahui kondisi Anda yang sebenarnya.
Sebaliknya sangat penting pula bagi Anda untuk mengetahui bagaimana peraturan mengenai cuti bersalin di perusahaan yang baru, fasilitas kesehatan untuk kontrol kehamilan, fasilitas untuk karyawan perempuan bersalin, serta hal-hal lainnya yang terkait dengan kehamilan Anda saat ini agar tidak merugikan diri sendiri di kemudian hari.
Perusahaan akan berpikir dua sampai tiga kali
Lokasi kantor yang dekat dengan tempat tinggal memang menguntungkan dalam kondisi hamil, namun untuk bisa mendapatkan pekerjaan baru Anda akan mengalami kesulitan dibandingkan dalam kondisi sehari-hari.
Peluang untuk dapat diterima bekerja tetap ada meskipun dalam kondisi hamil. Terutama apabila perusahaan sangat membutuhkan keahlian yang Anda miliki.
Namun pada umumnya, perusahaan akan berpikir dua-tiga kali untuk merekrut seorang perempuan yang dalam keadaan hamil.
Mengingat dalam waktu dekat perusahaan akan Anda tinggalkan untuk waktu yang cukup lama karena cuti bersalin padahal waktu kerja Anda masih relatif singkat.
Pikirkan lebih matang
Dari sisi Anda sendiri pun ada baiknya dipikirkan dengan lebih matang. Mengapa? Berikut pertimbangannya:
1. Situasi bekerja akan berbeda dari perusahaan saat ini yang telah Anda kenal dan mengenal cara kerja Anda.
2. Untuk pindah ke perusahaan baru Anda akan melewati masa percobaan yang tentunya akan menguras energi lebih dari biasanya.
3. Anda akan dituntut untuk beradaptasi dengan lingkungan dan pekerjaan yang baru, belajar hal-hal yang baru, dan tentunya tetap diharapkan dapat menunjukkan performa terbaik.
4. Di sisi lain, kehamilan justru seringkali membuat ketahanan serta energi fisik kita menurun. Sehingga tentunya akan sulit untuk bisa menunjukkan kinerja Anda yang sebenarnya serta berproduksi dengan optimal sehingga berpeluang untuk dirasa tidak ‘perform’ oleh perusahaan yang baru. (Sumber: Mom&Kiddie)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments
Post a Comment